Snazzy Browny

Malam menusukkan dinginnya. Tak sengaja aku menghela nafas lelah. Kesibukkan dunia membuatku lupa bagaimana cara menikmati indahnya langit. Entahlah. Bagiku, merenung sambil menunduk adalah hal yang lebih menenangkan dibanding dengan mengagumi semesta ataupun menatap lautan bintang yang tengah menyapa. Terkadang aku berpikir, untuk apa? Untuk apa aku sibuk mengejar dunia, sementara urusan akhirat aku nomor duakan? Orang-orang berkata "Kejarlah urusan dunia, tapi janganlah kau lupakan urusan akhirat (agama)". Kutipan tersebut mengatakan bahwa yang diutamakan adalah urusan dunia, baru urusan akhirat. Padahal, sudah jelas Firman Allah swt dalam Qs al-Qashas ayat 77, "Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia.." Ayat ini kembali kubaca dan jelas selama ini aku keliru. Seharusnya, urusan akhirat merupakan urusan yang utama dan harus didahulukan, baru setelahnya urusan dunia....

  Selalu ada hal yang patut untuk kita syukuri. Hal apapun itu. Jika kita "belum pandai" mensyukuri apapun nikmat yang telah Allah berikan, ingatlah bahwa Allah selalu bersama kita. Cobalah ingat ini "mungkin akan ada bencana yang kita alami, tapi Allah membatalkan bencana tersebut". Itu merupakan nikmat yang mungkin banyak orang yang mengabaikannya, namun itu sangatlah patut untuk disyukuri.    Contoh nih aku ambil dari cerita aku aja. Waktu kemaren-kemaren, aku pindahan dari Ma'had ke kostan teteh. Aku pake grab tuh karena emang banyak banget barang-barangnya. Ketika semua barang udah masuk ke mobil, nyampe di tempat tujuan dan barang-barang udah diturunkan, pas aku cek lagi, "LAH TAS LAPTOP MANA" aku disana bener-bener panik dan untungnyaaaa —masih untung nih, bapak grabnya belum pergi. "YA ALLAH ALHAMDULILLAH" Aku coba cek lagi ke dalem mobil dan ternyata tas laptopnya ada di kursi tengah. Lah. Disana aku bener-bener bersyukur karena...