Sebuah Luka
Halo kawan! Sekarang aku mau ngebahas hal yang mungkin sedikit sensitif, sensitif, sangat sensitif –terutama bagiku, yaitu, "luka". What? Luka Modric?
Siapa sih di muka bumi ini yang belum pernah mencicipi yang namanya luka? Apakah orang yang hidupnya selalu bahagia kah? Atau orang yang punya kekayaan melimpah?
BIG NO. Siapapun, sebahagia apapun, sekaya apapun mereka pasti pernah yang namanya terjatuh, sakit, dan terluka. Bahkan tidak sedikit orang yang berbahagia hanya untuk menutupi rasa sakitnya.
Begitupun diriku, yap. Mungkin tulisan ini akan tercampur dengan cerita kepribadianku. Aku memang mempunyai tipe feeling dan sensitif. Orangnya mudah rapuh, mudah tersentuh, dan mudah nangis. Punya masalah secuil aja kepikiran ae. Liat yang mewek langsung tersentuh dan ngikutan mewek. Wajar kalo abis nonton film sedih pasti nangisnya parah,kokosehan nyampe banjir air mata hehe. Suka gak tega akutuh liat orang lain sedih ataupun susah:( Lu gak tega tapi diri lu juga masih gampang sedih. Makanya kalo apa-apa terkadang aku lebih baik ngalah, biarin orang lain aja dulu. Ehh bukan berarti lagi sombong. Aku cuma mau bilang, perlahan diri ini tersadar, kalo orang kayak gini tuh kadang suka dimanpaatin. Shit hiks.
BUT, disisi lain juga aku orang yang gaje lah, receh lah, krikkrik, ataupun humoris. Tentunya suka sekali berbagi kebahagiaan dengan sekitar, wokwok. Emang bener sih, kalian yang kenal deket aku juga pasti berpendapat sama, hehe. Kecuali orang yang belum kenal deket biasanya bilang kalo diriku judes dan sombonkk. Maaf ya akutuh gak gitu, aku hanya malu:( Yaaa maklum namanya juga anak Ambivert. Ada saat dimana dia penyendiri, kalem, dan ada pula saat dimana dia jadi orang terheboh dan gak bisa diem.
Entahlah, kadang kalo lagi merenungsendiri galau natep langit, bejibun masalah, pikiran buruk, pahitnya masa lalu, selalu tiba-tiba muncul di benakku. Ada yang ngalamin kayak gini juga gak sih? Huufftttt.
Makanya aku lebih seneng nonton acara tv komedi, film/drama yang berbalut komedi, dan juga variety show yang intinya lebih suka hal-hal yang sifatnya humoris lah. That's why ini anak jadi masuk golongan kaum receh. Berisik lo.
Tak ada yang menginginkan luka. Namun terkadang kita sendirilah yang mengundangnya datang. Luka yang telah kering terkadang akan kembali melahirkan luka. Bener banget! Bahkan, luka yang sudah tertutup lamaaaa namun kembali terbuka, sakitnya akan kembali terasa. Contohnya, luka akibat sakit hati –uwow. Walaupun udah terkikis oleh waktu, jika kembali mengenang rasa sakit tersebut, tentu masih akan terasa. Yaaa walaupun mungkin tidak sesakit ketika luka itu pertama datang. Entahlah, luka memang selalu punya cara sendiri untuk membuat pemiliknya terhanyut dalam kesedihan.
Jangan liat orang dari sisi luarnya saja. Boleh jadi orang yang paling bahagia adalah mereka yang menyimpan banyak luka, mereka yang berusaha untuk menutupi dan menghilangkan lukanya. Kata pepatah sih gitu. But, kalo lagi happy ya happy aja keleuz gausah membayangkan luka atau pikiran negatif lainnya. Jangan kau biarkan dirimu terlarut oleh luka, apalagi sampai terpuruk lama dan mengabaikan orang sekitar yang justru merekalah salah satu sumber kebahagiaanmu. So, let's enjoy our happy life! Kebahagiaan tidak perlu dicari, ia sudah nangkring dalam jati dirimu dan kamulah yang perlu membangunkannya. Cheers!
Siapa sih di muka bumi ini yang belum pernah mencicipi yang namanya luka? Apakah orang yang hidupnya selalu bahagia kah? Atau orang yang punya kekayaan melimpah?
BIG NO. Siapapun, sebahagia apapun, sekaya apapun mereka pasti pernah yang namanya terjatuh, sakit, dan terluka. Bahkan tidak sedikit orang yang berbahagia hanya untuk menutupi rasa sakitnya.
Begitupun diriku, yap. Mungkin tulisan ini akan tercampur dengan cerita kepribadianku. Aku memang mempunyai tipe feeling dan sensitif. Orangnya mudah rapuh, mudah tersentuh, dan mudah nangis. Punya masalah secuil aja kepikiran ae. Liat yang mewek langsung tersentuh dan ngikutan mewek. Wajar kalo abis nonton film sedih pasti nangisnya parah,
BUT, disisi lain juga aku orang yang gaje lah, receh lah, krikkrik, ataupun humoris. Tentunya suka sekali berbagi kebahagiaan dengan sekitar, wokwok. Emang bener sih, kalian yang kenal deket aku juga pasti berpendapat sama, hehe. Kecuali orang yang belum kenal deket biasanya bilang kalo diriku judes dan sombonkk. Maaf ya akutuh gak gitu, aku hanya malu:( Yaaa maklum namanya juga anak Ambivert. Ada saat dimana dia penyendiri, kalem, dan ada pula saat dimana dia jadi orang terheboh dan gak bisa diem.
Entahlah, kadang kalo lagi merenung
Makanya aku lebih seneng nonton acara tv komedi, film/drama yang berbalut komedi, dan juga variety show yang intinya lebih suka hal-hal yang sifatnya humoris lah. That's why ini anak jadi masuk golongan kaum receh. Berisik lo.
Tak ada yang menginginkan luka. Namun terkadang kita sendirilah yang mengundangnya datang. Luka yang telah kering terkadang akan kembali melahirkan luka. Bener banget! Bahkan, luka yang sudah tertutup lamaaaa namun kembali terbuka, sakitnya akan kembali terasa. Contohnya, luka akibat sakit hati –uwow. Walaupun udah terkikis oleh waktu, jika kembali mengenang rasa sakit tersebut, tentu masih akan terasa. Yaaa walaupun mungkin tidak sesakit ketika luka itu pertama datang. Entahlah, luka memang selalu punya cara sendiri untuk membuat pemiliknya terhanyut dalam kesedihan.
Jangan liat orang dari sisi luarnya saja. Boleh jadi orang yang paling bahagia adalah mereka yang menyimpan banyak luka, mereka yang berusaha untuk menutupi dan menghilangkan lukanya. Kata pepatah sih gitu. But, kalo lagi happy ya happy aja keleuz gausah membayangkan luka atau pikiran negatif lainnya. Jangan kau biarkan dirimu terlarut oleh luka, apalagi sampai terpuruk lama dan mengabaikan orang sekitar yang justru merekalah salah satu sumber kebahagiaanmu. So, let's enjoy our happy life! Kebahagiaan tidak perlu dicari, ia sudah nangkring dalam jati dirimu dan kamulah yang perlu membangunkannya. Cheers!
termotivasi jadinyaa…. literally, aku tipe orang yang gitu juga...
BalasHapusciye sama :')
Hapus